Sabtu, 28 Januari 2017

Lagi.

Saat itu langit sedang menangis..
aku terdiam di sebuah kedai, ya kedai yang sering kita kunjungi..
kedai penuh kenangan yang kadang membuat hati meringis
menghirup minuman favoritku sambil menunggu agar langit lebih tenang dan tersenyum kembali
kadang aku iri kepada langit yang dengan cepat menyembuhkan dirinya
tidakkah semua kenangan itu menyakitkan?
kenangan indah menyakitkan karena keindahan itu tidak bisa diulang lagi
dan tentu kenangan buruk itu menyakitkan karena membuat hati sakit.
ah.. semua sama saja.

saat itu langit sedang menangis
aku bertanya-tanya apakah kau memikirkan hal yang sama denganku saat ini?
apakah saat melihat langit kau akan mengingatku yang sangat menyukai cuaca seperti ini?
apakah kau akan mengingat kata-kata manismu yang kini menjadi sangat pahit?
apakah kau baik-baik saja disaat aku sebaliknya?

saat itu langit sedang menangis
aku suka dengan bau khasnya; antara bau tanah dan air yang menenangkan hati
aku memperhatikan orang-orang yang berlalu lalang di luar kedai,
ada yang menunggu agar hujan ini berhenti dan ada yang mempercepat langkahnya.
pandanganku lalu tertuju ke sepasang kekasih yang duduk tidak jauh dari mejaku
mereka terlihat sedang mendebatkan sesuatu dan entah bagaimana, si lelaki mengalah dan itu membuat senyuman indah terukir diwajah si wanita,,
tanpa sadar aku tersenyum melihat kejadian itu, ada sesuatu yang terlintas dipikiranku
kenangan..
dan di kedai itu pun, aku mendapatkan inspirasi untuk menulis,
entah itu tentang imajinasiku atau perasaanku..
aku mengutarakan semua yang tidak bisa aku katakan dengan pena ini..
dan tanpaku sadar, aku menulis tentangmu,
lagi.

- adsr.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar